Terlambat Haid
Bahan:
2 cabai jawa
10 merica putih
1 ruas jari rimpang bangle
1 jari rimpang temulawak
1 jari rimpang kunyit
5 biji cengkih
seujung sendok teh pulosari
1 jari kayu manis jangan
seujung sendok teh adas
Khasiat:
Ramuan di atas bersifat menghangatkan sehingga peredaran darah akan berjalan lancar dan berdampak melancarkan haid.
Cara membuat:
Kupas temulawak dan kunyit lalu cuci bersih. Setelah itu, semua bahan ditumbuk hingga halus sambil diberi 1 gelas air (air diberikan sedikit demi sedikit). Beri gula aren dan air asam secukupnya. Saring. Minum ramuan ini 1x sehari, pada sore hari.
Gangguan Haid
Bahan:
buah kapulaga
Cara membuat:
Buah direbus dan dimakan.
Mengatasi Masalah Haid
Bahan:
150 g nanas yang sudah dikupas
50 g mangga yang sudah dikupas
3 ruas jari kunyit
2 ruas jari jahe
1 sdt air jeruk nipis
Cara membuat:
- Bersihkan semua bahan dan potong kecil-kecil.
- Rendam kunyit dan jahe dengan 50 ml air mendidih selama 15 menit. Saring dan ambil airnya.
- Selain jeruk nipis, masukkan semua bahan yang sudah dipotong bersama air kunyit dan jahe ke dalam blender.
- Proses hingga menjadi jus.
- Tambahkan perasan air jeruk nipis. Aduk, siap disajikan.
- Untuk menambah rasa manis, dapat ditambahkan madu atau gula merah secukupnya.
Haid Tidak Lancar
Bahan:
1 sdt biji jintan putih
2 biji cengkih kering
½ potong biji pala
1 rimpang kunyit
1 buah kapulaga
1 potong gula aren
1 sdm gula pasir
2 lembar daun srigading
Cara membuat:
Campur semua bahan. Rebus dengan 2½ gelas air sampai mendidih, kemudian saring. Diminum lima hari sebelum tanggal haid.
Kepundung | Pierardia racemosa

kepundung
Kandungan
a. saponin
b. flavonoid
c. tannin
d. alkaloids
Manfaat
a. mengatasi diare
b. memperlancar haid
Siantan | Ixora stricta

siantan
Biasanya ditanam sebagai tanaman hias dan dipakai untuk bunga sembahyang agama Buddha. Tanaman perdu tegak ini tingginya sekitar 1 m-2,5 m, berbatang cokelat kehitaman, banyak bercabang, cabang muda berwarna cokelat kemerah-merahan. Daun tunggal, letak berhadapat-bersilang, tangkai daun sangat pendek, bulat telur sungsang sampai jorong, tepi rata, warna daun hijau tua, daun muda di ujung tangkai berwarna merah kecokelatan, permukaan daun mengkilat, bagian ujung dan pangkal daun runcing, panjang 6-13 cm, lebar 3-4 cm. Bunga berupa bunga majemuk berbentuk malai rata, warna oranye, tumbuh di ujung tangkai. Buah bulat, penampang 7-8 mm, merah ungu.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis
Manis, sejuk, hypotensive, mengecilkan bekuan darah, menghilangkan sakit
Bagian yang dipakai
Bunga, akar, tangkai dan daun
Kegunaan
Bunga: haid tidak teratur, tidak datang haid, hipertensi
Pemakaian: 10-15 g, rebus, minum
Akar: TBC Paru, batuk dan batuk darah
Pemakaian: 30-60 g, rebus, minum
Tangkai dan daun: Luka terpukul, badan ngilu-ngilu, terkilir, koreng
Pemakaian:
TBC Paru disertai batuk dan batuk darah: 30-60 g akar siantan + 10 g gancao direbus selama 3 jam, untuk 1x minum atau
30-60 g akar siantan ditambah 60 g daging sapi tanpa lemak dibuat sup.
Tekokak | Solanum torvum

takokak
TAKOKAK (Solatium toruum Swartz atau S ferrugium Jacq) di beberapa daerah dinamai cepoka, cokowana, pokak, atau terong pipit. Tumbuhan ini tergolong perdu dan masuk ke dalam famili Solanaceae. Tumbuhan ini sering hidup liar di berbagai daerah, baik di daratan rendah hingga ke pegunungan. Tinggi tumbuhannya bisa mencapai dua m lebih dengan batang berwarna hijau kecoklatan penuh duri tajam dan berbulu halus. Daunnya besar bergerigi lebar dan permukaannya pun berbulu. Bunganya kecil berwarna putih berkelompok lima hingga enam dalam satu tangkai dengan putiknya berwarna kuning. Bila bunga dibuahi, maka muncullah bakal buah berwarna hijau. Buahnya terus berwarna hijau dengan biji berwarna putih lunak. Bila buah sudah matang, berwarna kehitaman dengan biji berwarna kecoklatan dan keras. Pemeliharaan tanaman ini cukup mudah. Selain memang bisa hidup liar, tumbuhan ini juga memerlukan pupuk dasar dan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah.
Takokak memiliki efek farmakologi rasa pedas, sejuk, dan agak beracun. Oleh karenanya, bila digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu, perlu diperhatikan dosisnya, karena bisa menimbulkan keracunan. Selain itu, penderita kecenderungan glaucoma dilarang meminumnya. Tanaman ini mengandung alkaloid, fenol, flavonoid jenis flavon, terpenoid, tanin, dan saponin. Pada buah mentah terdapat chlorogenin, sisalogenone, torvogenin, dan vitamin A. Buah keringnya terdapat solasonin 0,1 persen. Daunnya terdapat neo-chlorogenine, panicolugenin. Sedangkan pada akarnya terdapat kandungan jurubine.
CARA MENDAPATKAN TEKOKAK
Perbanyakannya menggunakan biji yang banyak terdapat si dalam buah.
KHASIAT TAKOKAK
Takokak dapat melancarkan sirkulasi dan menghilangkan darah beku, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan sakit (analgetik), dan mengatasi batuk (antitusif). Biasanya, efek farmakologi diperoleh dari daun dan akamya. Akarnya dicuci dan dipotong-potong secukupnya. Lalu, akar itu dijemur dan disimpan bila sudah kering. Daunnya digunakan dalam keadaan segar. Selain itu dapat mengatasi dan menyembuhkan beberapa penyakit, seperti bengkak, sakit lambung, bisul, batuk kronis, dan koreng.
RESEP
Pinggang kaku, bengkak akibat terpukul sakit lambung dan melancarkan haid, serta batuk kronis, digunakan akar kering sebanyak 10-15 g. Akar itu direbus oleh 4 gelas air hingga jadi 2 gelas, lalu disaring. Airnya diminum dua kali satu gelas hingga sakitnya sembuh.
Bisul dan koreng gunakan daun yang segar dicuci sampai bersih dan digiling halus. Bubuhkan ke bagian yang sakit dan dibalut.
Mengatasi jantung berdebar (tachycardia) dan nyeri jantung, digunakan enam lembar daun takokak segar. Daun ini ditambah setengah jari kunyit, ditumbuk halus. Campurkan setengah cangkir air masak dan satu sendok makan madu. Semuanya diperas dan disaring. Minum air itu sehari dua kali.
Batuk kronis dapat juga menggunakan takokak dengan cara dicuci bersih 13 g akar kering. Rebus akar dengan 4 gelas air sampai mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum air hasil rebusan 2 kali per hari, masing- masing 1 gelas.
Catatan:
• Penderita glaucoma dilarang minum ramuan berbahan takokak.
• Kelebihan dosis menyebabkan keracunan.
Jambu Biji | Psidium guajava

jambu-biji
JAMBU BIJI (Psidium guajava L) atau sering juga disebut jambu batu, jambu siki, jambu perawas, dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Secara taksonomi, jambu biji masuk ke dalam tanaman perdu yang tingginya bisa mencapai 10 m.
Di Indonesia ada beberapa daerah yang menjadi sentra produksi buah ini, diantaranya DKI Jakarta, Jabar meliputi Karawang dan Cirebon, Jawa Tengah meliputi Grobogan, Pekalongan, Jepara, Kudus, Purbalingga, Cilacap, Gombong, Wonogiri, Semarang dan Sukoharjo, DIY meliputi Gunung Kidul, Sleman, Kulon Progo, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan dan Sumatera. Bagian dari tanaman ini yang sering dimanfaatkan adalah bagian daun, buah dan kulitnya. Daun jambu biji seringkali dipakai sebagai obat diare, dan berbagai macam penyakit yang banyak berhubungan dengan pencernaan.
CARA MENDAPATKAN JAMBU BIJI
Perbanyakan tanaman jambu biji ini dapat dilakukan dengan stek. Perawatannya bisa dengan diberi pupuk namun mempunyai kelebihan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan dan kemampuan regenerasinya sangat baik. Sangat mudah tumbuh di segala macam musim, tumbuh baik pada semua jenis tanah (PH 4,5-8,2) dengan ketinggian sekitar 5-1.200 m dpl, dan iklim antara 23-28*C.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Daun, buah, kulit
KHASIAT JAMBU BIJI
Buah Jambu biji mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi terutama vitamin dan mineral. Senyawa-senyawa lainnya yaitu limonene, pinena, bisabolena, humelena, salinena, kadinena dan hapaena. Bermanfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Buah jambu biji juga dapat dikonsumsi dengan berbagai bentuk seperti pasta, jeli, selai, jus, dan dodol. Daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi, terutama quercetin. Senyawa tersebut bermanfaat sebagai antibakteri, untuk mengobati diare, disentri, haid tidak lancar, keputihan, pencernaan tidak baik pada anak, radang usus, sariawan usus, panu, muntaber, maag dan sakit kulit. Bunga, kulit batang dan buah mentah jambu biji juga bermanfaat sebagai antiseptik, penyembuhan diare dan sakit perut. Kandungan polifenolnya bermanfaat sebagai antioksidan. Akar jambu biji mengandung beta sitotosterol yang dapat menurunkan kolesterol darah dan quercetin sebagai anksidan.
Ekstrak daun, kulit akar, air buah jambu biji merah lokal, air jambu jambu biji Bangkok dan air buah jambu biji putih lokal mempunyai efek antihistamin. Sari buah jambu biji dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Senyawa galokatekin dari golongan fenol dalam daun jambu biji mempunyai aktivitas antimutagenik. Tanin dan polifenol mempunyai aktivitas antidiare dan antimikroba. Kandungan minyak atsiri dalam daun jambu biji mempunyai aktivitas antiinflamasi dan analgesik. Ekstrak daun mempunyai aktivitas antioksidan. Kandungan astrinet yang terdapat pada jambu biji mnmpu meningkatkan tekstur kulit serta membuat kulit yang mulai kendur menjadi kencang kembali.
RESEP
Untuk kepraktisan daun jambu biji biasa dikeringkan dan dibuat teh, jadi tinggal seduh saja sudah bisa mendapatkan khasiat yang terkandung di dalamnya. Teh daun jambu biji efektif menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes. Meminum seduhannya dapat menghambat kerja enzim alpha-glukosidase yang berperan dalam meningkatkan kadar gula darah.
Diare
Resep 1:30 g daun jambu biji ditambah segenggam tepung beras yang telah digongseng, ditambah air secukupnya, digodok, dan diminum sehari 2 kali.
Resep 2: 3 sendok teh buah adas, 5 lembar daun jambu biji, 10 cm kulit batang pulasari, digodok dengan air selama 30 menit, setelah dingin disaring, dan cairannya diminum pagi dan sore masing-masing ½ gelas.
Disentri
6 g daun jambu biji, 1 g kayu secang, 1 g rasuk angin, 5 g daun patikan cina, 7 g daun pegagan, 2 buah kayu ules, 1 umbi bawang merah, digodok dengan 120 ml air. Airnya diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Sariawan usus
2 ruas kunyit disangrai, 1 buah kayu ules, 3 lembar trawas, 7 lembar daun jambu biji, 3 buah ketumbar, 1 ruas jari kayu pulasari dan 2 buah jinten hitam digodok dengan air secukupnya. Airnya diminum sehari sekali.
Keputihan
2 genggam daun jambu biji, 7 helai daun sirih digodok dengan air 200 ml, diminum 2 kali sehari bagian beningnya.
Kencing manis
1 buah jambu biji mengkal dipotong-potong, digodok dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas, disaring, dan diminum 2 kali sehari
Luka, luka berdarah
Daun segar dilumatkan, dan ditempelkan ke tempat yang sakit.
Sariawan
1 genggam daun dan 1 jari kulit batang jambu biji digodok dengan 1 l air sampai mendidih, disaring, dan diminum 2 kali sehari.
Perut Kembung pada anak
3 lembar daun jambu biji muda dan segar ditambah ½ jari kulit batang pulasari dan 5 butir adas, digodok dengan 2 cangkir air hingga mnejadi 1 cangkir, kemudian disaring, dan diminum.
Muntaber (kolera)
Daun pisang biji dan daun jambu biji ditumbuk, dicampur dengan teh. Seduh dengan satu gelas air, peras dan saring, lalu diminum sekali habis. Lakukan 3-4 kali Sehari selama 4 hari berturut-turut.
Maag
10 g daun jambu biji, 10 g bunga belimbing, 20 g kayu manis dan 10 g jintan, tumbuk sampai halus. 5 g jahe diiris, dan dimasukkan ke dalam bahan yang Sudah ditumbuk. Tuang ke air masak secukupnya. Minum 3 sendok makan tiap pagi dan sore.
Recent Comments